Galatia 1:11-13
Bagaimana Paulus menjadi rasul
1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku,
bahwa Injil yang kuberitakan
itu bukanlah injil manusia.
1:12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia,
dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan
Yesus Kristus.
1:13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi:
tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah
dan berusaha membinasakannya.
Galatia 2:5-9
2:5 Tetapi sesaatpun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka
1 , agar kebenaran Injil
dapat tinggal tetap pada kamu.
2:6 Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang
itu--bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka
2 --bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu
yang lain kepadaku.
2:7 Tetapi sebaliknya, setelah mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan
pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat,
sama seperti kepada Petrus
untuk orang-orang bersunat
2:8 --karena Ia yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul
bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku
untuk orang-orang yang tidak bersunat.
2:9 Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku,
maka Yakobus,
Kefas
dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru
jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas
sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat
dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;
1 Full Life: SESAATPUN KAMI TIDAK MAU MUNDUR DAN TUNDUK KEPADA MEREKA.
Nas : Gal 2:5
Paulus bersikap toleran dan sabar terhadap banyak hal (bd.
1Kor 13:4-7), tetapi tegar dalam hal "kebenaran Injil". Penyataan yang
diterimanya dari Kristus (Gal 1:12) adalah satu-satunya Injil yang
memiliki kuasa untuk menyelamatkan semua orang yang percaya (Rom 1:16).
Paulus memahami bahwa Injil ini sama sekali tidak boleh berkompromi demi
kedamaian, kesatuan atau pendapat mutakhir. Kemuliaan Kristus dan
keselamatan orang yang terhilang itu dipertaruhkan. Dewasa ini, kalau kita
meniadakan satu bagian dari Injil menurut penyataan PB, kita mulai
merusakkan satu-satunya amanat yang menyelamatkan kita dari kebinasaan
abadi (bd. Mat 18:6).
2 Full Life: ALLAH TIDAK MEMANDANG MUKA.
Nas : Gal 2:6
Allah tidak pernah pilih kasih terhadap orang berdasarkan keturunan,
reputasi, kedudukan atau prestasinya (bd. Im 19:15; Ul 10:17;
Ayub 34:19; Kis 10:34; Ef 6:9).
- 1) Allah melihat dan menilai hati, yaitu bagian batin seorang, dan Ia
menyenangi mereka yang hatinya sungguh-sungguh berpaling kepada-Nya
dalam kasih, iman, dan kekudusan (bd. 1Sam 16:7; Mat 23:28;
Luk 16:15; Yoh 7:24; 2Kor 10:7;
lihat cat. --> 1Kor 13:1).
[atau ref. 1Kor 13:1]
- 2) Demikianlah, Allah tidak lebih memperhatikan kasih, persekutuan, dan
doa orang yang terpelajar daripada yang tidak terpelajar, yang kaya
lebih daripada yang miskin, yang berkuasa daripada yang lemah; prinsip
abadi Allah ialah bahwa Dia menerima "setiap orang dari bangsa manapun
yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran" (Kis 10:35).